Senin, 21 Maret 2011

Efek Radiasi Nuklir



Nuklir berarti reaksi yang terjadi di dalam inti (nukleus) atom. Reaksi nuklir berarti reaksi yang terjadi di dalam inti atom. Akibat dari reaksi itu dihasilkan pancaran atau radiasi nuklir. Seperti halnya yang sudah dialami korban bencana atomik (bom atom, Chernobyldan lain-lain). Terdapat efek yang membahayakan jika tubuh atau jaringan sel hidup terkena paparan nuklir.
Menurut Buku Fisika Kesehatan (2009:190) akibat dari radiasi tersebut ada kerusakan biologis yang bersifat somatis dan genetik. Di dalam sel terdapat dua kategori kerusakan yakni efek ionisasi dan efek biokimia.
Pada efek ionisasi sel-sel yang terionisasi akan memancarkan elektron pada struktur ikatan kimia dengan akibatnya terpecahnya molekul-molekul sel sehingga sel menjadi rusak karena pecah.
Pada efek biokimia, sebagian besar jaringan sel hidup yang terdiri dari air akan menyebabkan molekul-molekul air terpecah menjadi ion H dan OH serta atom-atom netral yang sangat mudah terikat dengan unsur kimia lain. Mokelul yang pecah akan menjadikan sel jaringan rusak.  Akibat jaringan yang rusak maka sensitivitas atau respon jaringan menurun, efek ini disebut efek somatis. Berupa menurunnya respon jaringan sumsum tulang dan sistem hemopoetik, jaringan alat kelamin, jaringan pencernaan, jaringan kulit dan jaringan ikat, jaringan kelenjar, jaringan otot dan urat syaraf.


Efek somatik lain yang ditimbulkan terlihat pada kelainan fisik tubuh, seperti :
  • Dermatitis  (kerusakan kulit) yang akut dan khronika.
  • Konjungtivitas dan keratitis pada mata. Lensa mata mengalami radiasi sensitif yang berlebihan sehingga terjadi katarak. (radiasi 400 – 500 rad penyebabnya).
  • Dosis 600 rad mempengaruhi sterilisasi pada alat-alat generatif (genitalia) dan pada dosis rendah menimbulkan mutasi gen maupun kelainan pada keturunan. Menurunkan fertilitas sperma dan ovum dan dapat menimbulkan anomali (kelainan-kelainan genetis lainnya).
  • Menimbulkan batuk, sesak nafas, dan nyeri dada serta fibrosis paru-paru.
  • Menimbulkan gangguan pertumbuhan tulang dan osteoporosis.
  • Menimbulkan myelitis (gangguan syaraf) serta menurunkan degenerasi otak dan jaringannya.
  • Menimbulkan demam, lemah badan, kurang nafsu badan, nausea (mual), nyeri kepala dan mudah mencret.
  • Menimbulkan efek genetik pada dosis 25 – 150 rem.
Catatan : 1 rad = 100 erg/gram = 0,01 joule/kg terhadap jaringan sel
rem = radiation equivalent man (satuan radiasi pada efek biologis terhadap jaringan tubuh manusia)
Sumber : Ahmadi Ruslan Hani dan Handoko Riwidikdo, Fisika Kesehatan (2009). Penerbit Mitra Cendikia Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar